Pedoman Penyusunan Inovasi UBIN LEBAH SASING
Latar Belakang
Inovasi UBIN LEBAH SASING (Utamakan
Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, Kuasai Bahasa Asing) dirancang
untuk meningkatkan literasi dan kecakapan abad 21 siswa SMAN 1 Garum, Kabupaten
Blitar. Program ini bertujuan mengatasi rendahnya minat baca, memperkuat
identitas budaya, dan mempersiapkan siswa bersaing di era global. Pedoman ini
disusun untuk memberikan panduan sistematis dalam merancang, melaksanakan, dan
mengevaluasi inovasi ini.
Landasan Hukum
- Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal
15: Pendidikan menengah bertujuan melanjutkan pendidikan dasar, menyiapkan
siswa untuk berinteraksi dengan lingkungan sosial, budaya, dan alam, serta
mengembangkan kemampuan untuk dunia kerja atau pendidikan tinggi.
- Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal
4 Ayat 3: Pendidikan sebagai proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta
didik sepanjang hayat.
Tujuan Inovasi
- Meningkatkan Literasi Siswa: Mengembangkan kemampuan siswa dalam
menggunakan Bahasa Indonesia secara efektif, melestarikan bahasa daerah,
dan menguasai bahasa asing.
- Mengembangkan Kecakapan Abad 21: Membentuk siswa yang memiliki
keterampilan berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi
(4C).
- Membangun Karakter dan Identitas: Menanamkan nilai-nilai Pancasila,
memperkuat identitas budaya lokal, dan mempersiapkan siswa untuk bersaing
secara global.
- Mendukung Visi Indonesia Emas 2045: Menghasilkan generasi literat, inovatif,
dan adaptif untuk pembangunan sumber daya manusia berkualitas.
Permasalahan yang Diatasi
- Rendahnya minat baca siswa (data UNESCO:
minat baca Indonesia 0,001%, peringkat kedua terbawah dunia).
- Terbatasnya akses ke bahan bacaan
berkualitas dan fasilitas perpustakaan yang memadai.
- Dominasi budaya digital yang mengurangi
minat baca teks panjang.
- Kurangnya pembiasaan literasi dalam
pembelajaran dan lingkungan sekolah.
- Rendahnya kemampuan berpikir kritis,
kreativitas, dan pemecahan masalah siswa.
- Tantangan Generasi Z dalam menyaring
informasi di era digital, rentan terhadap hoaks.
Isu Strategis
- Minimnya minat baca siswa karena
ketertarikan pada konten digital visual.
- Kurangnya akses ke bahan bacaan menarik
dan kegiatan literasi inovatif.
- Rendahnya kesadaran akan pentingnya Bahasa
Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing.
- Perlunya inovasi untuk memperkuat literasi
multibahasa dan kecakapan abad 21.
Strategi dan Langkah Inovasi
1. Pembiasaan Literasi
- Kegiatan: 15 menit literasi setiap pagi,
melibatkan buku berbahasa Indonesia, daerah (Jawa), Inggris, dan Jepang
secara bergantian setiap minggu.
- Tujuan: Meningkatkan minat baca dan membiasakan
siswa dengan berbagai bahasa.
- Implementasi: Menyediakan "Sudut Baca" di
setiap kelas dengan buku-buku menarik dan mengadakan diskusi kelompok.
2. Peningkatan Akses Bahan Bacaan
- Kegiatan: Membangun perpustakaan digital
interaktif dengan konten multimedia dalam Bahasa Indonesia, daerah, dan
asing.
- Tujuan: Menarik minat siswa melalui teknologi
dan menyediakan sumber belajar yang relevan.
- Implementasi: Mengintegrasikan platform digital untuk
membaca dan menulis bersama.
3. Kegiatan Kreatif dan Kolaboratif
- Kegiatan:
- Lomba menulis cerita dalam bahasa daerah.
- Klub diskusi bahasa asing.
- Proyek berbasis proyek (project-based
learning) seperti vlog, drama, puisi, debat, dan penulisan karya ilmiah
atau artikel populer.
- Penerbitan buku antologi tahunan bertema
kontekstual (misalnya, kisah inspiratif siswa SMAN 1 Garum).
- Tujuan: Mendorong kreativitas, kolaborasi, dan
ekspresi diri siswa.
- Implementasi: Memberikan kebebasan kepada siswa untuk
memilih kegiatan sesuai bakat, minat, dan potensi mereka.
4. Pelatihan Guru
- Kegiatan: Pelatihan guru untuk mengintegrasikan
literasi multibahasa dalam semua mata pelajaran melalui proyek kolaboratif
interdisipliner.
- Tujuan: Meningkatkan motivasi siswa dan
memperkuat budaya literasi.
- Implementasi: Mengajak siswa membuat karya tulis
kreatif yang menggabungkan sains, sejarah, dan bahasa.
5. Evaluasi dan Umpan Balik
- Kegiatan: Evaluasi bulanan terhadap kegiatan
pembiasaan, intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
- Tujuan: Memastikan efektivitas program dan
melibatkan siswa dalam menentukan kegiatan.
- Implementasi: Umpan balik dilakukan bersama siswa,
dengan guru dan sekolah sebagai fasilitator.
Keunggulan dan Kebaharuan
- Keunggulan:
- Menguatkan identitas nasional melalui
Bahasa Indonesia.
- Melestarikan budaya lokal melalui bahasa
daerah.
- Meningkatkan daya saing global melalui
penguasaan bahasa asing.
- Kebaharuan:
- Integrasi kecakapan abad 21 (4C: Critical
Thinking, Creativity, Collaboration, Communication) dalam pendidikan
bahasa.
- Pendekatan kolaboratif interdisipliner
yang menggabungkan berbagai mata pelajaran.
- Pemanfaatan teknologi digital untuk literasi
yang menarik dan relevan.
Manfaat Inovasi
Bagi Siswa
- Meningkatkan literasi dalam Bahasa
Indonesia, daerah, dan asing.
- Mendorong kreativitas melalui kegiatan
seperti menulis, mendongeng, dan drama.
- Membentuk karakter responsif, adaptif, dan
berdaya juang.
- Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
melalui kolaborasi.
Bagi Sekolah
- Menjadi pusat apresiasi dan kreasi warga
sekolah.
- Meningkatkan kualitas pembelajaran yang
dinamis dan inklusif.
- Memperkuat identitas budaya lokal dan
mendukung Kurikulum Merdeka.
- Mendorong kolaborasi antarwarga sekolah.
Bagi Pemerintah
- Mendukung kebijakan pendidikan nasional
dan visi Indonesia Emas 2045.
- Meningkatkan daya saing global tanpa
kehilangan identitas nasional.
- Mengurangi ketimpangan pendidikan melalui pendekatan
yang dapat direplikasi.
Bagi Generasi Selanjutnya
- Mewariskan identitas budaya melalui
pelestarian bahasa daerah.
- Menghasilkan generasi inovatif,
kompetitif, dan toleran.
- Membangun sistem pendidikan yang adaptif
dan berkelanjutan.
Hasil yang Diharapkan
- Peningkatan signifikan dalam minat baca
dan kunjungan perpustakaan.
- Produksi karya kreatif seperti vlog, film
pendek, drama berbahasa Jawa, geguritan, dan buku antologi tahunan.
- Pembentukan budaya literasi yang kuat,
ditandai dengan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah.
- Siswa yang adaptif, responsif, dan
memiliki keterampilan abad 21 untuk menghadapi dinamika masa depan.
Panduan Pelaksanaan
- Persiapan:
- Identifikasi kebutuhan bahan bacaan dan
teknologi.
- Susun jadwal kegiatan literasi dan proyek
kolaboratif.
- Siapkan pelatihan guru dan fasilitas
seperti "Sudut Baca" dan perpustakaan digital.
- Pelaksanaan:
- Lakukan pembiasaan literasi 15 menit
setiap pagi.
- Adakan kegiatan kreatif seperti lomba,
klub diskusi, dan proyek berbasis proyek.
- Integrasikan literasi multibahasa dalam
pembelajaran semua mata pelajaran.
- Evaluasi:
- Lakukan evaluasi bulanan terhadap semua
kegiatan.
- Kumpulkan umpan balik dari siswa untuk
menentukan kegiatan berikutnya.
- Dokumentasikan karya siswa sebagai bukti
hasil inovasi.
- Pelaporan:
- Buat laporan perkembangan program setiap
semester.
- Publikasikan karya siswa (misalnya, buku
antologi) untuk meningkatkan citra sekolah.
Penutup
Inovasi UBIN LEBAH SASING adalah langkah
strategis untuk meningkatkan literasi dan kecakapan abad 21 di SMAN 1 Garum.
Dengan pendekatan yang kolaboratif, kreatif, dan berbasis teknologi, program
ini tidak hanya meningkatkan minat baca, tetapi juga membentuk generasi yang
literat, inovatif, dan berdaya saing. Kolaborasi antara siswa, guru, sekolah, dan
masyarakat menjadi kunci keberhasilan untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Lampiran gambar : klik disini